Rabu, 04 April 2012

pendidikan gratis selama 12 tahun

Kebijakan kenaikan harga BBM jelas bukan kebijakan bagus. Kalau niat pemerintah ingin memperkecil angka subsidi caranya bukan seperti itu. Betapapun lebih banyak negatifnya ketimbang fositifnya. Karena mau tak mau hal tersebut akan memicu harga lainya, termasuk ongkos kendaraan umum, untuk naik.

Membayangkan dampaknya saja saya agak seram. apalagi dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT). Ini sebuah kebijakan yang menurut saya agak aneh. Sifatnya cuma menghibur sementara. ini bukan solusi karena setelah itu masyarakat juga akan bingung dan pusing.

Lebih baiksih bantuan itu dialihkan ke sektor pendidikan saja. Jadi wajib belajar bukan 9 tahun tapi 12 tahun. Jadi sekolahnya sampai SLTA. Sekarang saja program yang baru sembilan tahun saja masyarakat tetap keluar uang dengan dalih apapun dari sekolah. Apalagi kalau tidak wajib 9 tahun, bayarnya pasti akan lebih mahal lagi.

Selain itu, didirikan sekolah-sekolah keahlian khusus lebih banyak lagi dan gratis. Lulus dari sekolah tersebut sudah punya keahlian,setidaknya kalau mau berwirausaha pun bisa. Bahkan kalau pun harus menjadi TKI, jadilah tenaga kerja yang punya keahlian. Sebab siapapun tahu biaya pendidikan itu mahal sekali meskipun sekolah negeri.

Bagamaina rakyat kita bisa pintar semua kalau pendidikan tidak merata. Saya sedih melihat sarana sekolah di pedalaman. Pergi ke sekolah pun harus susah jalannya, belum lagi sekolahnya yang rusak, gurunya yang sedikit dengan fasilitas minim.

Kalau ingin membuat masyarakat kita terhibur dengan  kenaikan BBM, berantas korupsi dengan menghukum seberat-beratnya karena merekalah yang dengan jahat membuat kebocoran uang negara sementara rakyat yang tak tahu apa-apa yang menanggung akibatnya. Kalau melihat jumlah uang yang mereka korupsi,rakyat jadi miris. Mudah sekali mereka memakan uang rakyat tanpa merasa bersalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar